Try Out SNBT 2025 Penalaran Umum 2 Tinggalkan Komentar / Uncategorized / Oleh Suslov Ganteng 28 Terima kasih sudah mengikuti kuis SNBT 2025 Try Out SNBT 2025 Penalaran Umum 2 Ini bagian dari soal asli SNBT tahun per tahun. Ada 19 soal dengan waktu 19 menit. Kerjakan dengan jujur karena ini bagian dari evaluasi. The number of attempts remaining is 2 Isi dulu data diri yaah Kelas:12GapyearSemigap 1 / 19 Teks 1 untuk menjawab soal no 1 s.d. 3 Sejak 2018, BPS telah bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/ BPN), Badan Informasi dan Geospasial (BIG),serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit (penginderaan jauh) yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi. Berdasarkan hasil Survei KSA,realisasi panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2020 sebesar 10,66 juta hektar atau mengalami penurunan sekitar 20,61 ribu hektar (0,19 persen) dibandingkan realisasi panen padi di 2019 yang mencapai 10,68 juta hektar. Puncak panen padi pada 2020 mengalami pergeseran dibanding 2019. Pada 2020, puncak panen terjadi pada bulan April, yaitu mencapai 1,86 juta hektar, sementara puncak panen pada 2019 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 1,72 juta hektar. 1. Berdasarkan bacaan di atas, manakah di bawah ini pernyataan yang TIDAK SESUAI tentang karakteristik metode kerangka sampel area (KSA)? A. Metode perhitungan luasan daerah panen yang digunakan BPS. B. Merupakan aplikasi pemanfaatan teknologi citra satelit (penginderaan jauh) yang berasal dari LAPAN C. Melibatkan BIG dalam tahap delineasi peta lahan baku sawah. D. Dalam pengembangannya BPS bekerjasama dengan BPPT, Kementerian ATR/ BPN, BAPPENAS, serta LAPAN. E. Melibatkan Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi. 2 / 19 Teks 1 untuk menjawab soal no 1 s.d. 3 Sejak 2018, BPS telah bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/ BPN), Badan Informasi dan Geospasial (BIG),serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit (penginderaan jauh) yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi. Berdasarkan hasil Survei KSA,realisasi panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2020 sebesar 10,66 juta hektar atau mengalami penurunan sekitar 20,61 ribu hektar (0,19 persen) dibandingkan realisasi panen padi di 2019 yang mencapai 10,68 juta hektar. Puncak panen padi pada 2020 mengalami pergeseran dibanding 2019. Pada 2020, puncak panen terjadi pada bulan April, yaitu mencapai 1,86 juta hektar, sementara puncak panen pada 2019 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 1,72 juta hektar. 2. Berdasarkan bacaan di atas, pernyataan yang paling SESUAI tentang realisasi panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2020 adalah ? A. Mengalami penurunan sekitar 20,61 ribu hektar. B. Mengalami penurunan menjadi 20,61 ribu hektar. C. Mengalami kenaikan sekitar 0,19 persen. D. Mengalami penurunan sekitar 0,19 persen. E. Mengalami penurunan sekitar 20,61 persen. 3 / 19 Teks 1 untuk menjawab soal no 1 s.d. 3 Sejak 2018, BPS telah bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/ BPN), Badan Informasi dan Geospasial (BIG),serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit (penginderaan jauh) yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi. Berdasarkan hasil Survei KSA,realisasi panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2020 sebesar 10,66 juta hektar atau mengalami penurunan sekitar 20,61 ribu hektar (0,19 persen) dibandingkan realisasi panen padi di 2019 yang mencapai 10,68 juta hektar. Puncak panen padi pada 2020 mengalami pergeseran dibanding 2019. Pada 2020, puncak panen terjadi pada bulan April, yaitu mencapai 1,86 juta hektar, sementara puncak panen pada 2019 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 1,72 juta hektar. 3. Berdasarkan grafik pada bacaan di atas, pernyataan yang MUNGKIN BENAR tentang perkembangan luas panen padi di Indonesia setelah pada Mei 2021 adalah ? A. Sebanyak 0,98 juta hektar. B. Sebanyak 1,54 juta hektar. C. Sebanyak 1,29 juta hektar. D. Sebanyak 0,91 juta hektar. E. Sebanyak 1,86 juta hektar. 4 / 19 Teks 2 untuk menjawab soal no 4 s.d. 5 Luas lahan panen padi yang meningkat mendorong naiknya angka produksi beras. Bila dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2020 setara dengan 31,33 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 21,46 ribu ton (0,07 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton. Produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 5,60 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 0,93 juta ton. 5. Jika produksi beras meningkat maka Perum BULOG memiliki cadangan beras yang cukup untuk satu tahun. Simpulan yang SESUAI berdasarkan bacaan di atas adalah? A. Luas lahan panen padi yang tidak meningkat. B. Luas lahan panen padi yang meningkat membuat Perum BULOG kehabisan cadangan beras untuk satu tahun. C. Luas lahan panen padi yang menurun membuat Perum BULOG memiliki cadangan beras yang cukup untuk satu tahun. D. Luas lahan panen padi yang meningkat. E. Luas lahan panen padi yang meningkat membuat Perum BULOG memiliki cadangan beras yang cukup untuk satu tahun 5 / 19 Teks 2 untuk menjawab soal no 4 s.d. 5 Luas lahan panen padi yang meningkat mendorong naiknya angka produksi beras. Bila dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2020 setara dengan 31,33 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 21,46 ribu ton (0,07 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton. Produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 5,60 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 0,93 juta ton. 4. Berdasarkan bacaan di atas, produksi beras tahun 2021 yang paling tidak sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi pada bulan A. Januari B. Februari C. Maret D. April E. Mei 6 / 19 Teks 3 untuk menjawab soal no 6 s.d. 7 Pada Februari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06. Tercatat 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,12 persen dengan IHK sebesar 106,72 dan terendah terjadi di Tasikmalaya dan Sumenep masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103,88 dan 105,52. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,55 persen dengan IHK sebesar 107,33 dan terendah terjadi di Malang dan Tarakan masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 104,08 dan 104,27. 6. Bila penentuan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bacaan di atas menggunakan sampel 110 kota di Indonesia, pernyataan di bawah ini yang MUNGKIN BENAR adalah ? A. 20 Kota mengalami Inflasi. B. Sekitar 20% Kota mengalami Inflasi. C. 20 Kota mengalami Deflasi. D. Sekitar 18% Kota tidak mengalami Inflasi maupun Deflasi. E. Sekitar 18% Kota mengalami Deflasi. 7 / 19 Teks 3 untuk menjawab soal no 6 s.d. 7 Pada Februari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06. Tercatat 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,12 persen dengan IHK sebesar 106,72 dan terendah terjadi di Tasikmalaya dan Sumenep masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103,88 dan 105,52. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,55 persen dengan IHK sebesar 107,33 dan terendah terjadi di Malang dan Tarakan masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 104,08 dan 104,27. 7. Sesuai gambar pada bacaan di atas, pernyataan yang BENAR adalah ? A. Nilai inflasi di Sumenep lebih tinggi bila dibandingkan dengan Mamuju. B. Nilai inflasi di Sumenep lebih tinggi bila dibandingkan dengan Tasikmalaya. C. Nilai deflasi di malang lebih tinggi bila dibandingkan dengan Tarakan. D. Nilai deflasi di Tarakan lebih tinggi bila dibandingkan dengan Gunungsitoli. E. Nilai inflasi di Mamuju lebih tinggi bila dibandingkan dengan Gunungsitoli. 8 / 19 Teks 4 untuk menjawab soal nomor 8 s.d. 10 Negara dengan banyak penduduk obesitas terbukti memiliki risiko kematian yang tinggi akibat COVID-19. Menurut riset pada akhir 2020, risiko tersebut mencapai 10 kali lebih tinggi dibanding pada negara-negara lainnya. Tim riset dari Johns Hopkins University (JHU) dan World Health Organization (WHO) memaparkan, 2,5 juta kasus kematian di dunia akibat COVID-19 dilaporkan per Februari 2021. 2,2 juta di antaranya datang dari negara-negara yang setengah populasinya mengidap obesitas. Dilaporkan, negara yang 50 persen atau lebih masyarakatnya mengidap obesitas memiliki angka kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak lebih dari 100 per 100.000 kasus COVID-19. Sebaliknya, negara-negara dengan kasus obesitas kurang dari 40 persen tercatat memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang lebih rendah, yakni 10 kasus kematian per 100.000 kasus COVID-19. Menurut studi dari University of North California di Chapel Hill (UNC) pada Agustus 2020, pengidap obesitas rentan mengalami penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit pernapasan. Hal inilah yang sebenarnya berbahaya bagi pengidap obesitas di tengah pandemi. Pasalnya jika para pengidap obesitas ini terinfeksi COVID-19, besar risiko masalah tubuh mereka menjadi berkepanjangan lantaran penyakit komplikasi ini turut terpicu. (Vidya Pinandhita, Detik Health, 6 Maret 2021) 9. Sesuai bacaan di atas jika negara dengan risiko kematian yang tinggi akibat COVID-19 harus memiliki sarana kesehatan yang sesuai standar WHO, maka simpulan yang paling TEPAT adalah ? A. Negara dengan banyak penduduk obesitas harus memiliki sarana kesehatan yang sesuai standar WHO. B. Negara dengan banyak penduduk obesitas tidak memiliki risiko kematian yang tinggi akibat COVID-19 C. Negara dengan banyak penduduk obesitas memiliki risiko kematian yang tinggi akibat COVID-19 D. Negara dengan banyak penduduk obesitas tidak perlu memiliki sarana kesehatan yang sesuai standar WHO. E. Negara dengan risiko kematian yang tinggi akibat COVID-19 memiliki banyak penduduk obesitas. 9 / 19 Teks 4 untuk menjawab soal nomor 8 s.d. 10 Negara dengan banyak penduduk obesitas terbukti memiliki risiko kematian yang tinggi akibat COVID-19. Menurut riset pada akhir 2020, risiko tersebut mencapai 10 kali lebih tinggi dibanding pada negara-negara lainnya. Tim riset dari Johns Hopkins University (JHU) dan World Health Organization (WHO) memaparkan, 2,5 juta kasus kematian di dunia akibat COVID-19 dilaporkan per Februari 2021. 2,2 juta di antaranya datang dari negara-negara yang setengah populasinya mengidap obesitas. Dilaporkan, negara yang 50 persen atau lebih masyarakatnya mengidap obesitas memiliki angka kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak lebih dari 100 per 100.000 kasus COVID-19. Sebaliknya, negara-negara dengan kasus obesitas kurang dari 40 persen tercatat memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang lebih rendah, yakni 10 kasus kematian per 100.000 kasus COVID-19. Menurut studi dari University of North California di Chapel Hill (UNC) pada Agustus 2020, pengidap obesitas rentan mengalami penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit pernapasan. Hal inilah yang sebenarnya berbahaya bagi pengidap obesitas di tengah pandemi. Pasalnya jika para pengidap obesitas ini terinfeksi COVID-19, besar risiko masalah tubuh mereka menjadi berkepanjangan lantaran penyakit komplikasi ini turut terpicu. (Vidya Pinandhita, Detik Health, 6 Maret 2021) 8. Sesuai bacaan di atas, manakah di bawah ini simpulan yang tepat, jika negara A memiliki kasus obesitas kurang dari 40 persen ? A. Negara A memiliki angka kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak lebih dari 100 per 100.000 kasus COVID-19. B. Negara A memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang lebih rendah, yakni 10 kasus kematian per 100.000 kasus COVID-19. C. Negara A tidak memiliki angka kasus kematian akibat COVID-19. D. Negara A tidak memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang lebih rendah. E. Negara A memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang lebih rendah, yakni 100 kasus kematian per 100.000 kasus COVID-19. 10 / 19 Teks 4 untuk menjawab soal nomor 8 s.d. 10 Negara dengan banyak penduduk obesitas terbukti memiliki risiko kematian yang tinggi akibat COVID-19. Menurut riset pada akhir 2020, risiko tersebut mencapai 10 kali lebih tinggi dibanding pada negara-negara lainnya. Tim riset dari Johns Hopkins University (JHU) dan World Health Organization (WHO) memaparkan, 2,5 juta kasus kematian di dunia akibat COVID-19 dilaporkan per Februari 2021. 2,2 juta di antaranya datang dari negara-negara yang setengah populasinya mengidap obesitas. Dilaporkan, negara yang 50 persen atau lebih masyarakatnya mengidap obesitas memiliki angka kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak lebih dari 100 per 100.000 kasus COVID-19. Sebaliknya, negara-negara dengan kasus obesitas kurang dari 40 persen tercatat memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang lebih rendah, yakni 10 kasus kematian per 100.000 kasus COVID-19. Menurut studi dari University of North California di Chapel Hill (UNC) pada Agustus 2020, pengidap obesitas rentan mengalami penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit pernapasan. Hal inilah yang sebenarnya berbahaya bagi pengidap obesitas di tengah pandemi. Pasalnya jika para pengidap obesitas ini terinfeksi COVID-19, besar risiko masalah tubuh mereka menjadi berkepanjangan lantaran penyakit komplikasi ini turut terpicu. (Vidya Pinandhita, Detik Health, 6 Maret 2021) 10. Berdasarkan bacaan di atas, berikut adalah pernyataan yang TIDAK BENAR tentang pengidap obesitas ? A. Rentan mengalami penyakit kardiovaskular. B. Rentan mengalami penyakit diabetes. C. Rentan mengalami penyakit kanker. D. Rentan mengalami penyakit pernafasan. E. Rentan mengalami penyakit saluran cerna. 11 / 19 Teks 5 untuk menjawab soal nomor 11 s.d. 12 Harga cabai rawit merah di berbagai daerah terus melambung. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Selasa, 2 Maret 2021, harga cabai rawit merah di pasar tradisional DKI Jakarta mencapai Rp 140 ribu per kilogram, dua kali lipat dari harga normal. Selain DKI, kenaikan harga cabai rawit merah tertinggi terjadi di pasar tradisional Kalimantan Barat sebesar Rp 122.950 per kilogram, Kalimantan Tengah Rp 119.400 per kilogram, dan Bangka Belitung Rp 116.250 per kilogram. Kemudian, rata-rata harga cabai rawit merah di Kalimantan Selatan sebesar Rp 113.350 per kilogram. Adapun, rata-rata harga cabai rawit merah di pasar tradisional secara nasional sebesar Rp 92.400 per kilogram. Kenaikan harga telah terjadi sejak akhir Januari lalu. Hujan di berbagai daerah membuat panen terhambat. Selain itu, kadar air yang tinggi membuat cabai yang dipanen cepat membusuk. (Rizky Alika, Katadata.co.id, 2 Maret 2021) 11. Provinsi dengan harga cabai rawit paling mendekati rata-rata nasional adalah ? A. DKI Jakarta B. Kalimantan Barat C. Kalimantan Tengah D. Bangka Belitung E. Kalimantan Selatan 12 / 19 Teks 5 untuk menjawab soal nomor 11 s.d. 12 Harga cabai rawit merah di berbagai daerah terus melambung. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Selasa, 2 Maret 2021, harga cabai rawit merah di pasar tradisional DKI Jakarta mencapai Rp 140 ribu per kilogram, dua kali lipat dari harga normal. Selain DKI, kenaikan harga cabai rawit merah tertinggi terjadi di pasar tradisional Kalimantan Barat sebesar Rp 122.950 per kilogram, Kalimantan Tengah Rp 119.400 per kilogram, dan Bangka Belitung Rp 116.250 per kilogram. Kemudian, rata-rata harga cabai rawit merah di Kalimantan Selatan sebesar Rp 113.350 per kilogram. Adapun, rata-rata harga cabai rawit merah di pasar tradisional secara nasional sebesar Rp 92.400 per kilogram. Kenaikan harga telah terjadi sejak akhir Januari lalu. Hujan di berbagai daerah membuat panen terhambat. Selain itu, kadar air yang tinggi membuat cabai yang dipanen cepat membusuk. (Rizky Alika, Katadata.co.id, 2 Maret 2021) 12. Jika panen cabai sangat melimpah, sesuai bacaan di atas simpulan yang PALING TEPAT adalah ? A. Hujan tidak terjadi di berbagai daerah B. Hujan terjadi di berbagai daerah C. Hujan terjadi di DKI Jakarta. D. Hujan terjadi di beberapa daerah E. Hujan terjadi di Kalimantan Selatan. 13 / 19 Teks 6 untuk menjawab soal nomor 13 s.d. 14 Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan lima strategi untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia tahun 2021. Pada 2020, neraca perdagangan RI mencatatkan surplus US$ 21,74 miliar. Namun surplus tersebut lebih karena penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor. Lima strategi yang telah disiapkan yaitu memelihara pasar ekspor dan produk utama, fokus pada usaha kecil, dan menengah (UKM) berorientasi ekspor, penetrasi pasar nontradisional, memanfaatkan perjanjian dagang, dan reformasi regulasi, khususnya turunan dari Undang-undang Cipta Kerja. Dari 10 negara utama tujuan ekspor memberikan kontribusi sebesar 70% dari total ekspor Indonesia. Sementara, dari 10 produk ekspor utama Indonesia memberikan kontribusi sebesar 60% dari total produk ekspor Indonesia. 13. Manakah di bawah ini yang tidak termasuk dalam strategi Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia tahun 2021 ? A. Memelihara pasar ekspor dan produk utama B. Fokus pada usaha kecil, dan menengah (UKM) yang berorientasi ekspor. C. Penetrasi pasar nontradisional. D. Memanfaatkan perjanjian dagang, E. Reformasi regulasi, khususnya turunan dari Undang-undang Perdagangan. 14 / 19 Teks 6 untuk menjawab soal nomor 13 s.d. 14 Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan lima strategi untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia tahun 2021. Pada 2020, neraca perdagangan RI mencatatkan surplus US$ 21,74 miliar. Namun surplus tersebut lebih karena penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor. Lima strategi yang telah disiapkan yaitu memelihara pasar ekspor dan produk utama, fokus pada usaha kecil, dan menengah (UKM) berorientasi ekspor, penetrasi pasar nontradisional, memanfaatkan perjanjian dagang, dan reformasi regulasi, khususnya turunan dari Undang-undang Cipta Kerja. Dari 10 negara utama tujuan ekspor memberikan kontribusi sebesar 70% dari total ekspor Indonesia. Sementara, dari 10 produk ekspor utama Indonesia memberikan kontribusi sebesar 60% dari total produk ekspor Indonesia. 14. Sesuai diagram di atas, negara tujuan ekspor yang memiliki selisih potensi ekspor sekitar 1,5 US Miliar Dolar adalah ? A. Tiongkok – Taiwan. B. Amerika Serikat – Thailand. C. Tiongkok – Amerika Serikat. D. Malaysia – Belanda E. Tiongkok – Singapura. 15 / 19 15. 786 berarti Belajar Sangat Keras, 958 berarti Kerja Keras Terbayar dan 645 artinya Belajar dan Kerja. Maka “Sangat” bila dikodekan menjadi ? A. 8 B. 6 C. 7 D. 5 E. 4 16 / 19 16. Perhatikan Pola Berikut Nilai X yang tepat adalah ….. A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7 17 / 19 17. Perhatikan bahasa kodok berikut: “Wang ing ang” kata kodok A, artinya “hari ini hujan” “Wang ing ung king” kata kodok B, artinya “kemarin juga hujan” “Nung ing ung” kodok A membetulkan kodok B, artinya “Kemarin Cerah”. Kodok B bertanya, “Mung ?” artinya “Besok?” Kodok A menjawab “Wang ing mung king” Arti dari perkataan Kodok A adalah… ? A. Besok Juga Cerah B. Kemarin Juga Cerah C. Besok Juga Hujan D. Kemarin Juga Hujan E. Kemarin Cerah Juga Hujan 18 / 19 18. Ada 4 orang turis. Jika Turis A dapat berbicara dalam bahasa Perancis dan Jerman. Turis B dapat berbicara dalam bahasa Inggris Jepang, dan Cina. Turis C hanya bisa berbicara dalam bahasa Jerman. Turis D dapat berbicara dalam bahasa Spanyol, Jerman dan Perancis. Maka turis yang harus menggunakan penerjemah adalah ? A. turis C B. turis B C. tidak ada D. turis D E. turis A 19 / 19 19. Berapakah nilai P pada susunan angka berikut? A. 140 B. 110 C. 46 D. 29 E. 17 Your score is Send feedback