Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 24 sampai dengan 27!
Ilmuwan Universitas California Los Angeles, Amerika Serikat, memiliki hasil penelitian yang unik tentang bangsa primata, yaitu primata memiliki wajah yang beragam. Dalam tiap wajah, tersimpan rahasia adaptasi dan evolusi setiap jenis primata. Ketika spesies hidup dalam grup besar, wajahnya menjadi lebih sederhana dan polos. Hal ini berkaitan dengan kemampuan komunikasi dengan ekspresi wajah. Wajah yang lebih polos memungkinkan primata menunjukkan ekspresi lebih mudah.
Manusia dan orangutan merupakan dua jenis primata yang memiliki wajah polos. Pada manusia, misalnya, tidak banyak ornamen dan warna yang dimiliki pada wajah, hanya kumis, rambut dagu, alis, dan bulu mata.
Sementara itu, kenyataan tersebut terdengar biasa, ilmuwan justru terkejut sebab mengira sebaliknya. Semula mereka mengira dalam grup besar, wajah akan sangat bervariasi dan kompleks, sehingga memungkinkan individu untuk melakukan identifikasi anggota grupnya. Akan tetapi, bukan itu yang ditemukan. Spesies grup besar cenderung hidup berdekatan dan lebih memakai ekspresi wajah daripada grup kecil yang tersebar. Sementara itu, wajah kompleks justru ditemukan pada jenis primata yang hidup dalam grup kecil. Kehidupan mereka cenderung soliter. Wajah yang kompleks memungkinkan setiap monyet dapat membedakan individu satu dengan lainnya. Wajah yang kompleks tersebut terlihat pada pola warna dan ornamen yang dimilikinya.
Jenis monyet laba-laba hitam memiliki wajah berpola warna hitam. Area sekitar mata berevolusi menjadi lebih hitam pada spesies yang hidup di tempat yang tinggi radiasinya. Marmoset emas memiliki wajah yang dipenuhi rambutrambut panjang berwarna pirang. Hal itu mungkin berkaitan dengan habitatnya yang berada di daerah dingin. Rambut panjang membantu marmoset emas mempertahankan suhu tubuh tetap hangat. Variasi wajah tersebut menunjukkan pola adaptasi dan evolusi primata tersebut.
24. Apakah gagasan utama paragraf ke4 di atas?