Mini TO Sosiologi Prediksi 2025 UTUL UGM

Anda punya waktu 15 menit untuk mengerjakan 15 soal. Kerjakan dengan jujur sebab ini bahan evaluasi kalian. Anda punya kesempatan tiga kali pengerjaan.Kerjakan di laptop atau tablet agar lebih optimal secara tampilan.

The number of attempts remaining is 3

Isi dulu data diri yaah

1 / 15

1. Fenomena “gig economy” seperti ojek online dan freelance digital menunjukkan perubahan struktur kerja masyarakat. Dalam konteks teori fungsionalisme, kondisi ini mencerminkan:

A. Disfungsi institusi pendidikan dalam menyediakan tenaga kerja terampil

B. Adaptasi struktur sosial terhadap kebutuhan fleksibilitas ekonomi

C. Bentuk konflik antara kelas pekerja dan kapitalis digital

D. Terbentuknya konsensus baru dalam masyarakat post-industri

E. Dekonstruksi norma kerja yang dihasilkan oleh kapitalisme neoliberal

2 / 15

2. Dalam kasus urbanisasi masif ke kota besar, banyak individu mengalami anomie. Konsep ini dalam teori Durkheim menggambarkan:

A. Penolakan terhadap nilai tradisional oleh generasi baru

B. Ketiadaan struktur formal dalam masyarakat modern

C. Ketidaksesuaian antara aspirasi individu dan realitas sosial

D. Ketidakseimbangan antara struktur sosial dan status ekonomi

E. Kehancuran norma akibat tekanan institusional

3 / 15

3. Studi Pierre Bourdieu mengenai habitus menunjukkan bahwa ketimpangan pendidikan tidak semata-mata berasal dari faktor ekonomi, tetapi juga:

A. Ketidakseimbangan dalam struktur kelas bawah

B. Kurangnya insentif dari institusi pendidikan

C. Modal simbolik dan budaya yang diwariskan secara sosial

D. Kegagalan sistem meritokrasi dalam penilaian akademik

E. Pergeseran nilai-nilai kolektif ke arah individualisme

4 / 15

4. Ketika pemerintah membuat kebijakan afirmatif bagi masyarakat adat, seringkali muncul resistensi dari kelompok mayoritas. Hal ini mencerminkan dinamika:

A. Konflik antar kelas berdasarkan akses terhadap kekuasaan

B. Diferensiasi sosial dalam struktur patriarkal

C. Kesenjangan kultural akibat perubahan sistem nilai global

D. Mobilisasi identitas untuk mempertahankan dominasi simbolik

E. Segmentasi sosial berdasarkan kesadaran kelas

5 / 15

5. Ketika sebuah masyarakat mengalami lonjakan teknologi dan informasi, namun tetap mempertahankan struktur nilai tradisional secara ketat, maka masyarakat tersebut masuk dalam kategori:

A. Masyarakat transisional

B. Masyarakat agraris-modern

C. Masyarakat dualistik

D. Masyarakat pascamodern

E. Masyarakat pos-tradisional

6 / 15

6. Dalam teori konflik versi Neo-Marxis seperti yang dikembangkan oleh Gramsci, hegemoni kelas dominan berhasil dipertahankan melalui:

A. Represi institusional dan militer

B. Penciptaan struktur kelas baru di sektor informal

C. Pembentukan kesadaran palsu melalui institusi budaya

D. Aliansi antara negara dan pemilik modal

E. Keterikatan struktural antara elite politik dan kaum proletar

7 / 15

7. Proses penyebaran budaya Korea (Hallyu) ke seluruh dunia mencerminkan bentuk globalisasi kultural yang dikenal sebagai:

A. Akulturasi neoliberal

B. Glokalisasi budaya

C. Hibridisasi simbolik

D. Homogenisasi global

E. Relativisme budaya

8 / 15

8. Dalam masyarakat post-tradisional menurut Anthony Giddens, identitas individu terbentuk melalui:

A. Warisan nilai budaya dan status sosial

B. Keturunan dan peran sosial yang diturunkan

C. Proses refleksi diri terhadap pilihan hidup

D. Konstruksi sosial berdasarkan kelas dan gender

E. Tradisi dan struktur nilai yang absolut

9 / 15

9. Gerakan sosial berbasis lingkungan sering kali tidak memiliki struktur hierarkis yang ketat, melainkan mengandalkan jaringan horizontal. Hal ini menunjukkan bahwa:

A. Teori konflik klasik tidak lagi relevan

B. Masyarakat post-industri telah melampaui hierarki

C. Kekuasaan dapat disebarkan melalui jaringan partisipatif

D. Mobilisasi massa membutuhkan simbol sentral

E. Identitas kolektif terbentuk dari otoritas tunggal

10 / 15

10. Dalam konteks masyarakat digital, “komodifikasi data pribadi” merupakan bentuk baru dominasi yang dijelaskan dalam teori:

A. Teori dominasi patriarkal

B. Teori post-industrial society

C. Teori sistem dunia Wallerstein

D. Teori kontrol sosial modern

E. Teori kapitalisme surveilans

11 / 15

11. Kasus penolakan vaksin oleh sebagian masyarakat meskipun tersedia secara gratis menggambarkan kegagalan:

A. Keadilan sosial dalam distribusi layanan

B. Institusionalisasi norma kesehatan publik

C. Rasionalisasi sistem kesehatan

D. Integrasi sosial dalam struktur masyarakat

E. Legitimasi ilmu pengetahuan dalam ruang publik

12 / 15

12. Ketika seorang individu berpindah status dari “buruh pabrik” menjadi “pengusaha kecil” dan berhasil mempertahankan status baru tersebut secara turun temurun, ini disebut:

A. Mobilitas horizontal

B. Mobilitas sosial intragenerasi

C. Mobilitas vertikal naik

D. Mobilitas struktural

E. Mobilitas antargenerasi

13 / 15

13. Fenomena “cancel culture” yang berkembang di media sosial dapat dijelaskan sebagai:

A. Instrumen pertahanan moral tradisional

B. Mekanisme sanksi formal dalam masyarakat digital

C. Respons kolektif terhadap pelanggaran norma simbolik

D. Proses disorganisasi sosial akibat hilangnya kontrol

E. Proyeksi konflik kelas dalam ruang daring

14 / 15

14. Dalam perspektif simbolik interaksionisme, seseorang menjadi “penyimpang” karena:

A. Ia melanggar norma yang berlaku secara konsisten

B. Ia mengalami tekanan sosial dari kelompok referensinya

C. Label negatif yang diberikan oleh masyarakat

D. Ia gagal menginternalisasi nilai sosial

E. Sistem hukum tidak dapat memberikan perlindungan

15 / 15

15. Ketika negara melakukan pembatasan informasi dengan dalih stabilitas nasional, namun menekan kebebasan sipil, hal ini mencerminkan kontradiksi antara:

A. Legitimasi politik dan etika sosial

B. Integrasi sosial dan dominasi kultural

C. Kekuasaan negara dan otonomi individu

D. Hegemoni elit dan kepentingan publik

E. Sistem hukum dan sistem moral

Your score is

Tinggalkan Komentar Batalkan Balasan