Mini TO PPU PBM 98 SNBT 2026 [Soal Asli]

0

Mini TO PPU PBM 98 SNBT 2026 [Soal Asli]

Anda punya waktu 25 menit untuk mengerjakan 25 soal. Kerjakan dengan jujur sebab ini bahan evaluasi kalian. Semakin banyak latihan dan semakin banyak benar semakin bagus. Anda punya kesempatan tiga kali pengerjaan.Kerjakan di laptop atau tablet agar lebih optimal secara tampilan. Kalian yang mau gabung bimbel SNBT 2026 boleh banget! Kalian bisa klik di sini

The number of attempts remaining is 3

Isi dulu data diri yaah

1 / 25

Tangkasi merupakan satwa primata keturunan satwa purba. Tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini disebut juga binatang hantu yang lucu. Bentuk dan anatomi binatang ini mirip monyet. Mukanya lucu karena sepasang matanya yang besar mencolok dan dua kupingnya tegak yang tak proposional dengan mukanya yang kecil. Tubuhnya yang berbulu halus abu-abu kekuning-kuningan dan berkilat hanya setinggi 9,5 – 14 sentimeter dengan jumbaian bulu di ujungnya yang mirip kuas.

Tangkasi ini termasuk kelas mamalia atau binatang menyusui. Dilihat dari jenis makanannya, binatang ini termasuk insektivora dan juga karnivora. Oleh sebab itu, selain mengudap serangga seperti semut, kecoa, dan kalajengking, primata kecil ini juga gemar menyantap cecak, tikus kecil, bahkan burung-burung kecil. Tangkasi adalah binatang malam. Jika hari mulai gelap, mereka bergentayangan dan meloncat-loncat mencari makanan. Menjelang munculnya surya pagi, mereka cepat-cepat masuk sarang lagi.

Tangkasi ini merupakan salah satu satwa endemik khas Sulawesi. Sebetulnya tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini juga tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan di Kepulauan Maluku. Karena spesies ini termasuk satwa purba dan khas Indonesia, khusus Sulawesi, wajarlah satwa liar ini menjadi sasaran kaum peneliti internasional.
01. Tema wancana di atas adalah ….

2 / 25

Tangkasi merupakan satwa primata keturunan satwa purba. Tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini disebut juga binatang hantu yang lucu. Bentuk dan anatomi binatang ini mirip monyet. Mukanya lucu karena sepasang matanya yang besar mencolok dan dua kupingnya tegak yang tak proposional dengan mukanya yang kecil. Tubuhnya yang berbulu halus abu-abu kekuning-kuningan dan berkilat hanya setinggi 9,5 – 14 sentimeter dengan jumbaian bulu di ujungnya yang mirip kuas.

Tangkasi ini termasuk kelas mamalia atau binatang menyusui. Dilihat dari jenis makanannya, binatang ini termasuk insektivora dan juga karnivora. Oleh sebab itu, selain mengudap serangga seperti semut, kecoa, dan kalajengking, primata kecil ini juga gemar menyantap cecak, tikus kecil, bahkan burung-burung kecil. Tangkasi adalah binatang malam. Jika hari mulai gelap, mereka bergentayangan dan meloncat-loncat mencari makanan. Menjelang munculnya surya pagi, mereka cepat-cepat masuk sarang lagi.

Tangkasi ini merupakan salah satu satwa endemik khas Sulawesi. Sebetulnya tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini juga tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan di Kepulauan Maluku. Karena spesies ini termasuk satwa purba dan khas Indonesia, khusus Sulawesi, wajarlah satwa liar ini menjadi sasaran kaum peneliti internasional.
02. Tangkasi adalah ….

3 / 25

Tangkasi merupakan satwa primata keturunan satwa purba. Tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini disebut juga binatang hantu yang lucu. Bentuk dan anatomi binatang ini mirip monyet. Mukanya lucu karena sepasang matanya yang besar mencolok dan dua kupingnya tegak yang tak proposional dengan mukanya yang kecil. Tubuhnya yang berbulu halus abu-abu kekuning-kuningan dan berkilat hanya setinggi 9,5 – 14 sentimeter dengan jumbaian bulu di ujungnya yang mirip kuas.

Tangkasi ini termasuk kelas mamalia atau binatang menyusui. Dilihat dari jenis makanannya, binatang ini termasuk insektivora dan juga karnivora. Oleh sebab itu, selain mengudap serangga seperti semut, kecoa, dan kalajengking, primata kecil ini juga gemar menyantap cecak, tikus kecil, bahkan burung-burung kecil. Tangkasi adalah binatang malam. Jika hari mulai gelap, mereka bergentayangan dan meloncat-loncat mencari makanan. Menjelang munculnya surya pagi, mereka cepat-cepat masuk sarang lagi.

Tangkasi ini merupakan salah satu satwa endemik khas Sulawesi. Sebetulnya tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini juga tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan di Kepulauan Maluku. Karena spesies ini termasuk satwa purba dan khas Indonesia, khusus Sulawesi, wajarlah satwa liar ini menjadi sasaran kaum peneliti internasional.
03. Tangkasi merupakan kebanggaan Indonesia karena ….

4 / 25

Tangkasi merupakan satwa primata keturunan satwa purba. Tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini disebut juga binatang hantu yang lucu. Bentuk dan anatomi binatang ini mirip monyet. Mukanya lucu karena sepasang matanya yang besar mencolok dan dua kupingnya tegak yang tak proposional dengan mukanya yang kecil. Tubuhnya yang berbulu halus abu-abu kekuning-kuningan dan berkilat hanya setinggi 9,5 – 14 sentimeter dengan jumbaian bulu di ujungnya yang mirip kuas.

Tangkasi ini termasuk kelas mamalia atau binatang menyusui. Dilihat dari jenis makanannya, binatang ini termasuk insektivora dan juga karnivora. Oleh sebab itu, selain mengudap serangga seperti semut, kecoa, dan kalajengking, primata kecil ini juga gemar menyantap cecak, tikus kecil, bahkan burung-burung kecil. Tangkasi adalah binatang malam. Jika hari mulai gelap, mereka bergentayangan dan meloncat-loncat mencari makanan. Menjelang munculnya surya pagi, mereka cepat-cepat masuk sarang lagi.

Tangkasi ini merupakan salah satu satwa endemik khas Sulawesi. Sebetulnya tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini juga tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan di Kepulauan Maluku. Karena spesies ini termasuk satwa purba dan khas Indonesia, khusus Sulawesi, wajarlah satwa liar ini menjadi sasaran kaum peneliti internasional.
04. Tangkasi menjadi sasaran kaum peneliti internasional karena alasan sebagai
berikut, kecuali ….

5 / 25

Tangkasi merupakan satwa primata keturunan satwa purba. Tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini disebut juga binatang hantu yang lucu. Bentuk dan anatomi binatang ini mirip monyet. Mukanya lucu karena sepasang matanya yang besar mencolok dan dua kupingnya tegak yang tak proposional dengan mukanya yang kecil. Tubuhnya yang berbulu halus abu-abu kekuning-kuningan dan berkilat hanya setinggi 9,5 – 14 sentimeter dengan jumbaian bulu di ujungnya yang mirip kuas.

Tangkasi ini termasuk kelas mamalia atau binatang menyusui. Dilihat dari jenis makanannya, binatang ini termasuk insektivora dan juga karnivora. Oleh sebab itu, selain mengudap serangga seperti semut, kecoa, dan kalajengking, primata kecil ini juga gemar menyantap cecak, tikus kecil, bahkan burung-burung kecil. Tangkasi adalah binatang malam. Jika hari mulai gelap, mereka bergentayangan dan meloncat-loncat mencari makanan. Menjelang munculnya surya pagi, mereka cepat-cepat masuk sarang lagi.

Tangkasi ini merupakan salah satu satwa endemik khas Sulawesi. Sebetulnya tangkasi yang termasuk spesies tarsius ini juga tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan di Kepulauan Maluku. Karena spesies ini termasuk satwa purba dan khas Indonesia, khusus Sulawesi, wajarlah satwa liar ini menjadi sasaran kaum peneliti internasional.
05. Ciri-ciri binatang malam di antaranya ialah ….

6 / 25

6. Penggunaan huruf kapital yang betul terdapat pada kalimat ….

7 / 25

7. Pemakaian huruf miring dibenarkan, kecuali untuk ….

8 / 25

8. Makna reduplikasi pada kata mobil-mobilan terdapat juga pada kalimat ….

9 / 25

9. Kata berawalan me- yang tidak menyatakan kerja terdapat dalam kalimat ….

10 / 25

10. Penulisan kata bilangan yang benar terdapat pada kalimat ….

11 / 25

11. Fungsi imbuhan ke-an sama dengan -nya pada kalimat ….

12 / 25

12. Kalimat perluasan dari teks Bengkalis adalah ….

13 / 25

13. Kalimat dengan pola berbeda adalah ….

14 / 25

14. Pola kalimat ‘Nelayan menangkap ikan di laut’ sama dengan kalimat berikut, kecuali ….

15 / 25

15. Kalimat inti dari ‘Pada tahun ini banyak pekerja yang diberhentikan …’ adalah ….

16 / 25

16. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai daya upaya untuk merangsang kedatangan wisman ke Indonesia. Kata yang tepat untuk menggambarkan daya dan upaya adalah ….

17 / 25

17. Semua ungkapan berikut mengandung makna idiomatis, kecuali ….

18 / 25

18. Seorang yang terus-menerus mendapat musibah, dapat dinyatakan dengan peribahasa ….

19 / 25

19. Peribahasa yang bermakna kewaspadaan adalah ….

20 / 25

20. Kata-kata yang bersinonim adalah ….

21 / 25

21. Wawasan Nusantara tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia saja tetapi juga ikut serta dalam mewujudkan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia. Penggunaan kata pada kalimat di atas dapat dihemat dengan menghilangkan ….

22 / 25

22. Berbagai musibah menimpa negeri kita secara berturut-turut. Kosakata yang tepat untuk menyatakan perasaan tertentu akibat musibah tersebut ialah ….

23 / 25

23. Pedang di kanan keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati Ini barisan tak bergandengan berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Penggalan puisi di atas melukiskan ….

24 / 25

24. Kalimat yang menggunakan ragam bahasa baku adalah ….

25 / 25

25. Racun berada di suguh pertama Membusuk rabu terasa di dada Tenggelam darah dalam nanah Malam kelam-membelah Jalan kaku-kurus. Putus Candu. Cuplikan puisi Chairil Anwar di atas menyatakan ….

Your score is

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *