Mini TO TKP 6 Kedinasan

1) Atasan menunjuk Anda memimpin pelatihan internal tentang sistem pelaporan berbasis cloud yang baru diadopsi instansi. Anda sendiri baru mempelajari sistem ini dua minggu terakhir, sementara peserta berasal dari berbagai divisi dengan tingkat literasi digital yang berbeda. Waktu persiapan hanya 6 hari, dan pelatihan ini akan menjadi tolok ukur penilaian kinerja unit Anda. Anggaran terbatas, ruang pelatihan hanya tersedia sehari sebelum acara, dan jika materi terlalu sulit, peserta bisa menolak menggunakannya.

2) Dalam rapat koordinasi lintas divisi, rekan senior mengkritik metode kerja Anda yang dianggap terlalu teknis dan memakan waktu, padahal hasil akhirnya tak jauh berbeda dengan cara lebih ringkas. Kritik diutarakan di hadapan atasan, sebagian rekan mendukung, sebagian lain menunggu respon Anda. Waktu proyek masih 2 minggu, tetapi mengubah metode di tengah jalan berisiko menurunkan kualitas.

3) Instansi Anda menerapkan kebijakan bahwa laporan kinerja harus ringkas, visual, dan dapat dibaca dalam <5 menit oleh pimpinan. Anda terbiasa membuat laporan naratif detail yang disukai staf teknis, tetapi dianggap terlalu panjang oleh manajemen puncak. Laporan pertama harus diserahkan dalam 5 hari tanpa pelatihan resmi. Beberapa data sulit disajikan visual tanpa kehilangan konteks. Rekan di divisi lain yang mencoba format ini sempat mendapat revisi besar.

4) Anda mendapat tawaran sertifikasi internasional gratis yang relevan dengan pekerjaan, tetapi jadwalnya bertepatan dengan fase kritis proyek nasional. Atasan menyerahkan keputusan pada Anda dengan syarat proyek tidak terganggu. Rekan menilai sertifikasi ini akan memperkuat posisi Anda untuk promosi, tapi khawatir beban kerja Anda memengaruhi proyek.

5) Atasan baru cepat mengambil keputusan, tapi sering memotong diskusi sehingga ide tim terlewat. Dalam rapat evaluasi bulanan, ia meminta masukan dari semua anggota tim. Sebagian rekan memilih diam karena khawatir disalahpahami. Anda ingin memberi masukan tanpa merusak hubungan kerja.

6) Tim Anda dikenal berkualitas tapi selalu melewati tenggat. Pimpinan menugaskan Anda mempercepat proses tanpa menurunkan mutu, target perbaikan dalam 1 bulan. Anggota tim merasa ritme mereka sudah optimal.

7) Pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang mengubah alur persetujuan dokumen. Berlaku segera tanpa masa transisi. Tidak ada panduan resmi, sementara klien besar menuntut pekerjaan tepat waktu. Gagal beradaptasi bisa merusak reputasi instansi.

8) Audit internal menemukan kesalahan berulang di laporan bulanan. Tidak memengaruhi substansi tapi menurunkan kredibilitas tim. Perubahan prosedur bisa memicu penolakan.

9) Anda diminta membimbing dua pegawai baru yang akan terlibat di proyek bernilai besar. Mereka antusias tapi latar belakangnya berbeda dari bidang pekerjaan ini. Tenggat proyek ketat, sehingga Anda harus membagi waktu antara melatih dan mengerjakan tugas sendiri.

10) Dua anggota tim berselisih soal pembagian tugas, memengaruhi komunikasi dan hasil kerja. Proyek ini prioritas utama instansi, sehingga konflik harus diselesaikan cepat tanpa memperburuk hubungan jangka panjang.

11) Anda sedang memaparkan hasil penelitian di forum nasional ketika seorang pakar senior mengkritik metode yang digunakan. Kritik tersebut sebagian benar, namun juga berisi asumsi yang keliru. Semua peserta memperhatikan, moderator memberi Anda waktu menjawab, dan Anda ingin menjaga kredibilitas tanpa menimbulkan konfrontasi terbuka.

12) Pimpinan meminta Anda memutuskan alokasi sisa anggaran yang harus digunakan dalam 24 jam. Data dari divisi masih belum lengkap, dan beberapa program yang diusulkan memiliki urgensi yang mirip. Keputusan terlalu cepat berisiko salah prioritas, namun menunda bisa membuat dana tidak terserap.

13) Di loket pelayanan, seorang warga berteriak karena permohonannya dianggap dipersulit. Antrean panjang menumpuk, suasana memanas, dan beberapa orang mulai merekam. Anda perlu meredakan ketegangan dengan tetap mengikuti prosedur yang berlaku.

14) Anda memimpin tim pada proyek strategis yang sedang dalam tahap krusial. Mendadak, undangan rapat darurat dari kementerian pusat datang, membahas kebijakan baru yang berpotensi mengubah alur proyek. Rapat dijadwalkan bertepatan dengan uji coba penting yang harus Anda awasi langsung. Tim menunggu keputusan Anda untuk menentukan prioritas.

15) Klien utama Anda mengirimkan surel panjang berisi keluhan terkait keterlambatan dokumen. Nada tulisannya tegas dan meminta penjelasan segera. Sebagian keluhan benar, sebagian akibat faktor di luar kendali Anda. Balasan Anda akan mempengaruhi peluang kontrak lanjutan.

16) Dalam presentasi kepada investor, rekan satu tim memotong penjelasan Anda untuk menyampaikan data teknis yang bertentangan. Beberapa investor terlihat bingung. Waktu presentasi terbatas, dan Anda harus menentukan cara menanggapi agar fokus kembali ke materi utama.

17) Pimpinan meminta laporan akhir proyek esok pagi untuk dibawa ke rapat kementerian. Data dari dua divisi pendukung belum masuk, sementara laporan harus akurat. Anda punya opsi untuk mengirim laporan sementara atau menunggu data lengkap dengan risiko keterlambatan.

18) Instansi Anda sedang menjadi sorotan akibat kasus yang sedang diselidiki. Seorang jurnalis mewawancarai Anda secara mendadak di area publik, menanyakan pendapat pribadi tentang kasus tersebut. Anda bukan juru bicara resmi, tetapi mengabaikan pertanyaan bisa memunculkan spekulasi negatif.

19) Dalam rapat evaluasi, seorang pegawai menanggapi kritik Anda dengan nada emosional dan terlihat tersinggung. Anggota tim lain mulai canggung. Anda harus memutuskan cara menanggapi agar rapat tetap produktif dan hubungan kerja terjaga.

20) Server utama instansi mengalami gangguan saat proses unggah dokumen nasional. Tim teknis meminta arahan: menghentikan seluruh proses untuk investigasi, atau melanjutkan dengan risiko data rusak. Waktu Anda hanya 5 menit untuk memutuskan.